Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

Review Sony Ericsson Xperia Ray [Part I]

2 min read

Photo-0377

Halo Pembaca!! Posting ini adalah lanjutan posting saya tentang Sony Ericsson Xperia Ray aka Urushi ST18i yang pernah saya bahas sekilas disini dan disini. Setelah posting yang dulu membahas tampilan luar ponsel besutan Sony Ericsson yang kini menjadi Sony setelah bercerai dengan Ericsson gara2 Ericsson punya selingkuhan kini melalui posting ini akan membahas sisi software aka perangkat lunaknya, berikus spisifikasi lengkap Sony Xperia Ray :

  • Android v2.3.4 Gingerbread
  • Qualcomm Snapdragon MSM8255CPU 1 GHz Scorpion
  • Grafis Adreno 205
  • Kamera 8,1 megapiksel, autofocus, LED flash, dan sensor Exmor R mobile
  • Kamera depan VGA
  • HD video camera with video stabilisation and video light
  • Reality Display: 480 x 854 pixels (3.3 inches), 297 ppi (pixel per inch), 16 million colours
  • Memori RAM 512MB, memori internal 1GB, yang kosong cuma 300 MB Smile with tongue out
  • WiFi, Bluetooth, USB, 3.5mm audio jack, DLNA, FM Radio
  • Quadband GSM (850/900/1800/1900) plus 3G UMTS/HSPA
  • Size: 111 x 53 x 9.4 mm
  • Weight: 100g
  • Battery: 1500mAh

User Interface aka Tampilan Antarmuka

Photo-0012_thumb.jpg

Tampilan antarmuka Sony Ericsson Xperia Ray dan ponsel besutan Sony Ericsson lainnya sering disebut TimeScape UI. Produsen ponsel asal Jepang ini juga menyertakan widget Timescape untuk menampilkan timeline Facebook atau Twitter. Secara umum cukup keren menurut saya Hot smile. Saya juga gak bisa bicara banyak apalagi membandingkan tampilan antarmuka dengan ponsel lain, seoalnya saya belum pernah pegang ponsel Android lain selain Sony Ericsson Xperia Ray Laughing out loud. Berikut screenshotnya :

homescreenmedia playermenugaleri

Tampilan Home Screen, Music Player, Menu, dan Galeri

Tampilannya masih standar-standar aja, gak saya utak-atik, masih dalam tahap belajar Smile with tongue out. Ada fasilitas auto rotate, tapi ini gak berfungsi ketika di Menu dan Home Screen. Sayangnya, hape ini gak bisa insert number Confused smile. Mungkin perlu nambah aplikasi biar bisa insert number.

Touchscreen Sony Ericsson Xperia Ray ini menurut saya cukup sensitif menerima sentuhan dan dua touch sensitive key-nya juga cukup responsif. Layar ponsel Sony Ericsson Xperia Ray yang dijuluki Reality Display ini kualitasnya tampilan warna yang sangat bagus dan halusHot smile. Tak hanya itu, Sony Ericsson Xperia Ray juga didukung fitur Hal ini mungkin karena tingkat kerapatan piksel Sony Ericsson Xperia Ray cukup padat, yakni mencapai 297 ppi (pixel per inch) karena resolusi 480 x 854 piksel ditampilkan dalam layar berukuran 3,3 inci, sehingga layar cukup padat dan halus. Bandingkan saja dengan iPhone 4S Retina Display yang mencapai 326 ppi atau Xperia Neo L mencapai 245 ppi.

Aplikasi Bawaan

Photo-0016_thumb.jpg

Sony Ericsson Xperia Ray ini datang dengan beberapa aplikasi bawaan seperti Wisepilot for Xperia, Play Now Store, Track ID, WhatsApp Messenger, Fun Downloads, dan beberapa aplikasi lokal. Selain aplikasi tersebut juga turut hadir aplikasi besutan Google, seperti Google Maps, YouTube, Gmail, dan Android Market.

Performa

Performa Sony Ericsson Xperia Ray ini termasuk lumayanlah. Meski ponsel keluaran 2011, performa Sony Ericsson Xperia Ray ini masih bisa bersaing dengan ponsel menengah keluaran baru seperti Samsung Galaxy Ace Plus, LG Optimus L7, atau tipe Xperia yang lebih baru, seperti Xperia Miro dan Xperia J. Berikut hasil benchmark menggunakan AnTuTu v3.0.2 Benchmark dan Quadrant Standard :

Quadrant vgenantutu vgenantutu vgen2

Skor Quadrant Standard: 1223; Skor AnTuTu v3.0.2 Benchmark: 4499

Performa chipset Qualcomm Snapdragon S2 MSM8255 single-core 1GHz Scorpion yang didukung memori RAM 512MB plus grafis Adreno 205 pada Sony Ericsson Xperia Ray ini masih cukup perkasa. CPU Scorpion sendiri adalah arsitektur prosesor yang dikembangkan oleh Qualcomm yang menggunakan basis ARMv7 dan memiliki banyak kemiripan dengan ARM Cortex-A8 dan ARM Cortex-A9. Benchmark diatas menggunakan ponsel Sony Ericsson Xperia Ray standard Android 2.3.4 Gingerbread, masih perawan Smile with tongue out kagak di-root, gak pake custom rom,gak di-overclock dan UBL, serta menggunakan microSD tanpa kelas dari Vgen Laughing out loud.

Buka-tutup aplikasi atau berpindah menu di Sony Ericsson Xperia Ray ini cukup responsif n sama sekali gak ngelag. Browsing, buka galeri, buka tutup aplikasi sambil mendengarkan musik juga gak ada lag, lancar jaya Smile. Saya belum mencoba memainkan game-game HD, tapi berdasarkan informasi dari Lounge Sony Ericsson Xperia Ray di Kaskus, ponsel ini cukup mampu menjalankan banyak game-game HD.

Xperia 2011 Vs Xperia Baru

Photo-0011_thumb.jpg

Oke, kalo bersaing secara performa melawan Xperia NXT series macam Xperia U, P, S, atau Sola, jelas Sony Ericsson Xperia Ray kalah. Namun, secara fitur masih bersaing mengingat ponsel Sony Ericsson Xperia Ray ini adalah mantan ponsel kelas atas Smile with tongue out. Kini Sony Ericsson Xperia Ray berada dikisaran 2 juta hingga 2,2 jutaan. Dilihat dari harganya, Sony Ericsson Xperia Ray ini berhadapan langsung dengan Xperia U, Xperia J, dan Xperia Miro. Xperia U mantap,ditenagai prosesor dual-core dengan harga yang lebih murah dari Sony Ericsson Xperia Ray, tapi resolusi kamera lebih kecil dan gak ada memori eksternal.

sony-xperia-u-all-colors_thumb.jpg

Sedangkan dengan Xperia Miro dan Xperia J, menurut saya, Sony Ericsson Xperia Ray menang dari segi fitur dan performa dari kedua ponsel baru besutan Sony tersebut. Anehnya, untuk Xperia J kenapa Sony malah memilih downgrade dengan menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon MSM7227A yang notabene memiliki performa dibawah Xperia 2011 series? Dengan harga diatas Xperia Ray dan Xperia U, seharusnya Xperia J ini ditenagai oleh chipset yang sama atau lebih tinggi dari Xperia U dan Xperia Ray, ya okelah Xperia J dapet Jelly Bean. Karena alasan inilah saya lebih memilih seri lawas dari pada ponsel Sony seri baru.

Malah OOT Laughing out loud, hahaha… sampai disini dulu posting kali ini, semoga bermanfaat. Smile

Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

One Reply to “Review Sony Ericsson Xperia Ray [Part I]”

  1. Yesterday, while I was at work, my cousin stole my iphone
    and tested to see if it can survive a 30 foot drop, just
    so she can be a youtube sensation. My iPad is now destroyed and she has 83 views.
    I know this is entirely off topic but I had to share it with someone!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *