Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

Review Xiaomi Capsule Earphone: Unik, Tapi…

3 min read

Review Xiaomi Capsule

Review Xiaomi Capsule – Halo Pembaca! Pada kesempatan kali ini Tuxlin Blog membahas review Xiaomi Capsule earphone. Udah pernah denger belum? Produk Xiaomi Capsule ini emang nggak sepopuler seri Piston dan Hybrid Dual Driver, tetapi cukup bikin Tuxlin Blog penasaran. Biar dikata punya kuping kaleng, Tuxlin tetep seneng kok nyobain headset atau earphone baru hahaha…

Satu hal yang membuat Tuxlin Blog tertarik sama Xiaomi Capsule ini adalah desainnya yang aneh, kayak kacang… Bisa jadi ini adalah kacang yang bermutasi setelah terkena paparan radiasi sinar X *ngayal level dewa* Harga Xiaomi Capsule kisaran Rp 150 – 180 ribu Sob. Lalu kayak gimana sih performa earphone murah ini? Simak review Xiaomi Capsule oleh Tuxlin Blog kali ini!


Review Xiaomi Capsule

Spesifikasi Xiaomi Capsule

  • Jenis headset: Semi In-Ear
  • Speaker Impedansi: 32 Ohm
  • Model: JNEJ01JY
  • Berat: 14 gram
  • Panjang kabel: 1,25 m
  • Jenis Plug: Gold plated 3,5mm
  • Daya: 5mW
  • Rentang frekuensi: 20-20.000 Hz
  • Pelaksanaan standar: GB / T 14471 – 2013
  • Warna Black dan White

Anda dapat membeli atau sekadar cek harga headset Xiaomi Piston Air di Sini (Klik)

Paket Penjualan Xiaomi Capsule

Paket Penjualan Xiaomi Capsule

  • Earphone Xiaomi Capsule
  • User guide
  • Petunjuk pemasangan ke kuping (biar nggak kebalik Sob!)

Baca juga: Review Xiaomi Hybrid IEM Dual Driver Earphone

Desain Xiaomi Capsule

Desain Xiaomi Capsule

Desain menjadi salah satu hal yang menarik pada review Xiaomi Capsule earphone kali ini. Bentar-bentar, namanya Xiaomi Capsule kan? Kok tulisannya Piston Air? Iya Sob, kalau Pistol Air mainan ane jaman masih bocah hahaha… *ngawur* Nama resmi Xiaomi Capsule ini sebenarnya memang Piston Air Sob, cuma aliasnya banyak.

Nggak jauh beda sama Piston 3 kan? Nama resminya adalah Xiaomi New In-Ear Heaphone, eh orang-orang nyebutnya tetep Piston 3 😆 Apalah arti sebuah nama, yang penting performa. Setuju? *pentung buat yang nggak setuju 😛 Penampilan atau desain Xiaomi Capsule ini emang nggak biasa Sob, unik bin aneh gitu…

Berhubung bentuknya mirip (atau terinspirasi) dari kapsul, makanya disebut Xiaomi Capsule. Padahal kalau Tuxlin Blog lihat malah lebih mirip Kacang, soalnya agak melengkung gitu 😆 Coba deh Googling kata kunci Jelly Bean, mirip dah hahaha… Bentuknya bulat agak melengkung dan terbagi menjadi dua, yakni bagian yang hitam dan bagian yang transparan.

Baca juga:Review Earphone Xiaomi Piston 3 (New Mi In-Ear Head Phone)

Bagian yang hitam itu terbuat dari karet dan itu adalah bagian yang bakal masuk ke lubang telinga. Sedangkan bagian yang transparan terbuat dari plastik. Diantara dua bagian tersebut dipisahkan oleh cincin krom bertuliskan Piston Air yang merupakan nama resmi dari earphone Xiaomi Capsule. Cekidot detailnya, klik untuk memperbesar gambar.

Pada review Xiaomi Capsule earphone kali ini, kabel yang diusungnya cukup lentur dan panjangnya nggak jauh berbeda dengan seri Hybrid Dual Driver. Agak disayangnkan kabelnya nggak dilindungi sleeve. Eh tapi itu bisa dimaklumi ding, kan harga earphone ini terbilang murah 🙂

Headset Xiaomi Capsule ini dilengkapi dengan tiga buah tombol kontrol pada sisi kanan yang terdiri dari Volume Up, Play/Pause, dan Volume Down. Secara umum, build quality Xiaomi Capsule terbilang bagus untuk harga yang ditawarkan.

Review Xiaomi Capsule

Review Xiaomi Capsule

Bagaimana review Xiaomi Capsule earphone ini? Apakah mantab surantab ataukah ambyar? 😆 Langsung saja Tuxlin Blog bahas sektor sound quality-nya yak? Bagian kualitas suara ini pasti paling dinantikan oleh pembaca. Sebagai tambahan informasi, Tuxlin Blog ini bukan seorang audiphile yang paham dengan istilah audio, tetapi cuma mengandalkan kuping kaleng yang hina ini wkwkwkw… 😆

Kualitas Suara

Tuxlin Blog menggunakan dua buah smartphone, yakni Xiaomi Mi 4c dan Asus Zenfone 3 ZE520KL untuk menguji Xiaomi Capsule earphone ini. Yah seperti biasa, Tuxlin Blog muter lagu-lagu ber-genre Metal dan Metalcore… Mengapa? Simpel saja, saya suka itu wkwkwk 😆

Track yang saya putar adalah Kirisute Gomen dan Shogun dari Trivium dengan volume 50%. Keluaran suaranya kurang keras, suara treble dan vokal juga kurang oke, kesannya cempreng gitu? Tuxlin Blog harus menaikkan volume lebih kencang agar msuik lebih dapat dinikmati.

Selain itu, impresi awal dua lagu Trivium jadi nggak garang dan kurang bertenaga, perlu minum obat kuat wkwkwkw… 😆 Lagu berikutnya yang Tuxlin Blog putar adalah The Satanist dari Behemoth. Impresinya sama, yang terdengar hanya treble dan vokalnya saja, suara drum tampak kurang greget karena low-bass tidak terdengar. Separasi antar instrumen juga kurang oke menurut Tuxlin Blog.

Itu tadi menggunakan ponsel Asus Zenfone 3 yang mana nggak memiliki setting preset untuk mengoptimalkan performa Xiaomi Capsule. Berikutnya Tuxlin Blog pasangkan dengan Xiaomi Mi 4c dan didukung Mi Enhancer dengan profil earphone Xiaomi Capsule. Hasilnya? Suara bass-nya keluar Sob!

Hentakan drum double pedal saat intro lagu Kirisute Gomen bisa dinikmati dengan baik, meski low-bass masih Tuxlin rasa kurang. Begitu juga petikan gitar akustik pada bagian intro terdengar detail dan asik banget 😀 Suara vokal Bang Mamat eh maksudnya Matt Heafy terdengar oke, cuma terasa agak maju. Sound stage-nya meang nggak terlalu luas.

Baca juga:Review Xiaomi Mi Speaker MDZ-15-DA: Clear Sound

Salah satu kekurangan pada review Xiaomi Capsule kali ini menurut Tuxlin Blog adalah isolasi suaranya. Desainnya yang unik dan mirip kacang ini nggak bisa membendung suara dari luar. Tuxlin Blog harus menggunakan volume yang lebih kencang lagi ketika menggunakannya di dalam bus yang cukup berisik dengan suara orang-orang.

Bahkan, jika dibandingkan dengan tipe earbud seperti Elibud Sabia, isolasi suaranya masih unggul Sabia. Tuxlin Blog baca di forum Head-Fi, konon katanya desain unik Xiaomi Capsule akan sempurna jika dipasang pada telinga yang pas. Nah dalam hal ini, telinga Tuxlin Blog mungkin terlalu besar, jadi nggak benar-benar fit.

Secara umum, kualitas suara Xiaomi Capsule kurang memuaskan menutut Tuxlin Blog. Lahu-lagu Metalcore yang biasa Tuxlin Blog dengar jadi nggak bertenaga wkwkw… Itu jika duet dengan ponsel non-Xiaomi. Nah kalau disandingkan dengan ponsel Xiaomi dan diset Mi Enhancer ke Xiaomi Capsule, hasilnya benar-benar berbeda.

Bahkan impresinya mengingatkan Tuxlin dengan seri Piston generasi ketiga.  Kualitas mic yang diusung oleh Xiaomi Capsule relatif biasa-biasa saja dan udah mencukupi untuk ngobrol di telepon 😀

Kompatibilitas

Tuxlin Blog sudah menjajal Xiaomi Capsule ini di beberapa samrtphone, antara lain adalah Xiaomi Mi 4c, Redmi Pro, Infinix Zero 3, dan Asus Zenfone 3 ZE520KL. Earphone ini dapat bekerja dengan baik tanpa masalah, termasuk ketiga tombol kontrol yang ada di sisi kanan. Sampai di sini dulu review Xiaomi Capsule kali ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca Tuxlin Blog semua 🙂

Kelebihan Xiaomi Capsule

  • Harga terjangkau
  • Desain unik

Kekurangan Xiaomi Capsule

  • Suara bass tidak memuaskan
  • Isolasi suara kurang

Anda mungkin suka:Harga & Spesifikasi Oppo A39, Sudah Tersedia di Indonesia

Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

12 Replies to “Review Xiaomi Capsule Earphone: Unik, Tapi…”

    1. Hahahaha… untukl warnanya item mbak, kalau warna-warni dikira permen karet wkwkw

      Hahahar kuping kaleng itu kuping yang begitu lho mbak hihihih… 😆

  1. Lebih Mirip kacang polong ya. Haha
    Masih respect sama Mi Abrit ah, eh salah Hybrid maksudnya. ?
    Bass nya itu bikin buluk roma italia merinding. ?? Hahaha

    1. Ini sebenarnya bagus juga kalau ditandemkan dengan ponsel Xiaomi + Mi enhancer preset Mi Capsule, tapi kalau ditandemkan hape lain, waduhhh 😀

  2. Mungkin. Masangnya agak kurang pas gan. Ane coba pertama suara bassnya kurang. Setelah makenya pas baru manteb padahal sama caranya cuma ditekan dikit. Jd agak ditekan dikit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *