Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling. Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

[REVIEW] BlankOn 7.0 Pattimura

2 min read

desktop

Halo pembaca!! sebenernya sudah cukup lama saya pakai distro ini, bahkan sebelum saya pake dan download Mandriva 2011 :). Saya download distro BlankOn 7.0 di sini. Sebelumnya, saya pernah menggunakan distro ini, kalo tidak salah versi 3.0 Lontara, setelah itu saya malah tidak mengikuti rilis distro ini, eh sekarang sudah nyampe versi 7.0 :). Setelah selesai download, saya langsung menginstallnya di Netbook. Sialnya, belum sempat saya review malah udah saya ganti dengan Mandriva 2011 :D. Akhirnya saya jalankan saja via LiveUSB BlankOn 7.0 di PC.

System Requirement

  • Kebutuhan prosesor minimum: 500 MHz
  • Kebutuhan RAM minimum: 256 MB
  • Arsitektur: i386/32 dan AMD64
  • HDD 5GB
  • Mouse, Keyboard

User Interface

Screenshot

Tampilan desktop BlankOn 7.0

BlankOn 7.0 menggunakan gnome 2.32.1 desktop environment, tapi tampilanya agak berbeda dari gnome biasanya. Biasanya terdapat 2 bar, atas dan bawah, bagian atas untuk menu dan tray icon sedangkan bagian bawah biasanya task bar dan desktop switch. Nah pada BlankOn 7.0 ini hanya terdiri dari sebuah bar yang berisi taskbar, tray icon dan desktop switch, btw menunya dimana? BlankOn 7.0 memiliki menu sendiri bernama BlankOn panel, letaknya di pojok kiri atas yang menggunakan icon logo BlankOn. Sementara itu bagian pojok kanan bawah terdapat semacam gadget jam yang cukup elegan. Secara umumk, tampilan distro BlankOn 7.0 ini cukup simpel dan nyaman dilihat :). Icon theme yang dipakai BlankOn 7.0 ini yang paling saya suka, sebelumnya saya pernah pake icon theme ini, cuma saya lupa namanya :mrgreen:. Ada satu hal yang aneh ketika saya menggunakan distro ini, yaitu warna wallpapernya, kadang biru, orange atau abu-abu, sejak awal saya tidak mengganti walpaper defaultnya.

blankon menu

BlankOn Panel

Kemudahan Penggunaan dan Kompatibilitas

BlankOn 7.0 relatif mudah digunakan, hanya perlu sedikit pembiasaan menggunakan BlankOn panelnya. BlankOn telah dilengkapi codec multimedia, so gak perlu ribet nginstall codec :). Kompatibilitas BlankOn 7.0 ini cukup baik, printer (epson T11) dan modem (Huawei E160G) dapat dikenali dan digunakan sebagaimana mestinya. Modem Smartfren ZTE AC682 juga dapat digunakan, meski harus sedikit mengetik baris perintah :p. Bluetooth di PC maupun netbook dapat terdeteksi, tapi saya belum sempat mencoba apakah berjalan dengan baik ato gak :), biasanya sih jalan. Oiya, di PC, distro ini gak bisa restart dengan sempurna, gtw deh kenapa, tapi di netbook saya gak masalah.

javanese

Font lokal Javanese, Sundanese dan lain-lain.

Paket Software

pitvi

PiTiVi Video Editor

BlankOn secara default membawa cukup banyak software, cukup banyak untuk distro yang datang dengan media CD. Distro ini menggunakan linux kernel 3.0.1 dan menggunakan desktop environment Gnome 2.32.1 yang cukup ringan. Software yang dibawa antara lain LibreOffice, PiTiVi Video Editor, GIMP, Inkscape, Exaile music player, Totem dan banyak lagi. BlankOn menggunakan Chromium sebagai browser dafaultnya dan Pidgin untuk messenger. BlankOn tidak menyertakan 1 pun microblogging client, biasanya sih di linux saya pake Gwibber atau Choqok. BlankOn ini juga termasuk kategori distro out-off-the-box yang secara default telah dilengkapi codec multimedia. Sayangnya BlankOn tidak membawa paket wvdial 🙁 jadi agak ribet kalo setting modem Smartfren ZTE AC682.

inkscape

Inkscape

stardict

Stardict, kamus cepat

exaile

Exaile, player ringan dan nyaman digunakan

Performa

BlankOn 7.0 ini cukup ringan dijalankan di netbook, apalagi kalo dijalankan di PC, wuz…wuz… :mrgreen:. Start up maupun shutdown terbilang sangat cepat, buka tutup aplikasi juga cukup gegas baik di PC maupun netbook saya. Performa saat dijalankan melalui liveUSB pun nyaris sama cepatnya dengan yang terinstall di hardisk. Distro ini cukup hemat resource, penggunaan memory saat idle saja hanya berkisar antara 200-300 MB saja.

gnome232

Gnome 2.32.1 dan Linux kernel 3.0.1-3

resource

Penggunaan Resource

Kesimpulan
Secara umum, distro BlankOn 7.0 ini memiliki kelebihan di performanya yang gegas dan enteng, selain itu, disertakannya codec multimedia memudahkan pengguna pemula yang baru bermigrasi dari OS Windows. Meski demikian, tidak disertakannya Gwibber dan Wvdial membuat saya sedikit kecewa. BlankOn Panel serta tampilan jam di pojok kanan bawah patut diacungi jempol, selain simpel juga menambah kemudahan dalam penggunaan.

+Dilengkapi codec multimedia

+Performa ngebuuut…:mrgreen:

+UI simpel dan inovasi BlankOn Panel

-Gak disertakan Wvdial n Gwibber

-Gak bisa restart dengan sempurna ketika dijalankan di PC saya

Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling. Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

13 Replies to “[REVIEW] BlankOn 7.0 Pattimura”

  1. Wekekek .. Akhirnya request saya di turuti juga :mrgreen: sebenarnya menu blankon itu nyaman engga sih menurut loe dit? Apa lebih nyaman mint menu?
    Jujur dit, gwibber itu banyak bugnya, kadang2 enga ada angin, engga ada hujan tiba2 makan resource cpusampe 100%! Gila kan? Makanya di lucid dulu langsung saya uninstal. Kl mau twitteran pake qtwit aja dit. Bener2 ringan cuy :mrgreen: ini favorit adek saya, dibandingkan twitdeck yg berat.
    *wih, udah pake kernel terbaru rupanya!*

    1. @gadgetboi
      Ane sih gak nyaman bro, ato karna gak terbiasa ya? agak aneh sih, hehehehehe gwibber buggy toh?? *baru tau udah lama juga gak pake gwibber sih, makenya Choqok sama nambu 🙂 btw ane udah download IGOS 2011 DVD 😀

  2. Senang berkunjung ke blog Mas Tuxlin 🙂 Saya sih senang skali pakai Blankon. Yah buat saya sih, Blankon Panel itu enak tapi ikonnya agak kejauhan 🙂 Agak kurang banyak otomasinya. Tapi super, lah… 🙂

    Keren punya blog ini. Salam kenal, Mas.

  3. distro lokal juara nih, pernah make dulu….bonus dari infolinux.
    tapi yg sekarang2 sepertinya berat di grafis mas….

Tinggalkan Balasan ke tuxlin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *