Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung!

5 min read

Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung! 1

Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung! – Begitulah kira-kira permintaan Om Tuxlin Blog ketika meminta dicarikan smartphone… Spesifikasi bebas, yang penting Samsung! Ini seakan nunjukkin kalau brand image Samsung di mata konsumen yang awam banget macam Om saya ini masih sangat kuat. Btw ini postingan murni blog lho, kagak disponsorin Samsung hehehe… Padahal kalau ngomongin market share, Samsung ini udah bukan pemimpin pasar lho. Udah tergerus oleh duo BBK (Oppo dan Vivo) dan Xiaomi yang dipeerkuat oleh kaum mendang-mending hehehe… 😁 Meski demikian, pangsa pasar Samsung di Indonesia menurut informasi dari Statcounter masih masuk lima besar! Masih ada waktu untuk berbenah, daripada gulung tikar kayak rekan senegaranya, LG Mobile… πŸ₯€

Kembali lagi ke Om saya yang sehari-hari bekerja di salah satu startup kuliner Soto Boyolali, beliau ini nggak tahu menahu soal spesifikasi teknis. Pokoknya yang penting itu smartphone bisa digunakan buat komunikasi, nggak ngelag, dan bisa buka-buka foto yang dikirim di WhatsApp Group yang seabreg itu. Namun ternyata, Samsung Galaxy J3 yang beliau dapat dari kantor sudah menyerah. Si Om ini datang ke Tuxlin Blog dan menanyakan mengapa Galaxy J3 andalannya sering hand dan tidak bisa buka gambar dari WhatsApp Group? Padahal itu penting banget untuk mengetahui tugas apa yang musti dikerjakan di kantornya, sekaligus mengetahui perkembangan gosip terbaru di group reunian. πŸ˜‚

Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung! 2

Setelah iseng Tuxlin Blog cek memori internalnya, ternyata cuma tersisa puluhan MB saja yang kosong. Pantes aja sistem operasi Android yang digunakan di Galaxy J3 ini megap-megap seperti kehabisan ruang untuk bernafas hehehe… Maklum, Samsung Galaxy J3 yang beliau gunakan itu sudah berumur hampir 4 tahun dan hanya dibekali dengan RAM sebesar 1,5GB dan memori internal hanya 8GB saja. Slot microSD yang tersedia pun tidak ditempati oleh microSD tambahan, alias nggak ada microSD yang terpasang! Praktis semuanya tersimpan di memori internal yang serucrit itu. Si Om juga ngeluh kalau sering dapat peringatan untuk update beberapa aplikasi dan ketika diturutin, ada pesan kalau memori penuh… Abis itu hang. Siklus bedebah itu berputar terus menerus dan mengganggu kerja dan komunikasi beliau.πŸ˜…

“Terus solusinya apa ya mas? Apa perlu aku beli memori tambahan yang sampeyan bilang tadi? Kira-kira nambah berapa giga?”, tanyanya.

“Wah nggak ada solusi lain selain ganti smartphone baru om. Soalnya ini yang dibutuhin memori internal yang lapang. Ini aja buat nampung aplikasi bawaan sudah tidak cukup,” jawab Tuxlin Blog.

“Masak harus ganti? Itu hape masih mulus banget lho… Kamera juga masih bening dan baterainya masih awet, masak harus ganti?”, tanya beliau.

“Masalahnya itu di memori internal, om. Sekarang ini dibutuhkan smartphone dengan memori internal minimal 32GB biar enak dipakai komunikasi dasar. Yang lain masih bagus pun nggak akan ngaruh hehehe… Lha mau ganti apa? Budget berapa?,” tanyaku.

“Oh begitu… Ya wis, carikan yang dibawah dua juta wae. Spesifikasi bebas, yang penting Samsung!” jawabnya singkat.

Wah dengan dana kurang dari dua juta, mendingan beli Redmi 9T atau Poco M3… Spesifikasinya paling gahar di kelasnya, speakernya udah stereo, layarnya udah full HD, bla… bla… bla… ampe berbusa-busa *kata kaum mendang-mending. 🀣 Tuxlin Blog sih sebenarnya nggak membantah pernyataan ini dan sebenarnya mengamini juga. Soalnya sejauh ini Tuxlin udah pegang keduanya dan bahkan udah review Poco M3 dan emang hasilnya memuaskan. Masalahnya, Om saya itu nggak mau kalau bukan Samsung. Percuma dijelasin spek super teknis yang njlimet bin ruwet itu, beliau nggak akan paham hehehe… πŸ˜…

Baca juga:Realme C15 Review: Baterai 6000mAh Buat Apa?

Awalnya sih Tuxlin saranin beli ke konter terdekat saja, soalnya Samsung itu kan banyak banget yang jual di pasar offline. Masak musti Tuxlin yang berburu ke toko online untuk nyari smartphone yang sebenarnya udah banyak yang jual di sekitar kita, bebas ongkir dan bisa langsung pegang lagi! πŸ˜… Kalau yang mau dibeli barang ghoib kayak merk sebelah sih okelah… Lha ini Samsung Galaxy series. Konter yang baru buka kemarin sore pun pasti sedia dan jualan hape Samsung. Beliau ternyata ogah beli sendiri ke konter terdekat, mengapa? Masalahnya banyak tukang joget yang agak maksa nawarin smartphone Oppo 🀣🀣🀣 Berhubung Om ku ini orangnya gak begitu paham dan merasa nggak nyaman, akhirnya malah nggak jadi beli πŸ˜‚

Kenapa sih harus milih Samsung? Nah ini langsung Tuxlin tanyakan ke si Om dan jawabnya di luar dugaan. Kirain hapenya tahan banting atau gimana… Ternyata alasan utama milih Samsung itu karena dia udah familiar sama menu-menunya alias familiar dengan antarmukanya yang disebut TouchWiz UI itu… Si Om khawatir kalau ganti merk, musti belajar lagi dari awal. Kepanikan si Om ini terbukti ketika beliau nyobain Realme C3 milik istrinya dan sukses bingung cara makainya. Padahal soal antarmuka atau UI di Android ini soal kebiasaan aja. 😁 Btw istrinya alias tante Tuxlin Blog itu beli Realme C3 itu juga dari bekas review di blog ini hehehe… πŸ˜ŽπŸ‘

Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung! 3

Ya sudah, Tuxlin Blog akhirnya nyari smartphone Samsung yang sesuai dengan budget si Om. Berhubung budgetnya lebih mepet lagi, yakni mentok di 1,7 juta saja, ya sudah pilih Samsung Galaxy A02s. Tuxlin Blog lihat spek Samsung Galaxy A02s nggak jelek-jelek amat kok. Ya kalau dibandingkan dengan Realme Narzo 30, Redmi 9T atau Poco M3 jelas kalah jauh hehehe… Kalau Tuxlin pilih kompetitornya, tar beliau bingung dan kecewa hehehe… Padahal Samsung jaman sekarang itu antarmukanya udah bukan TouchWiz UI lagi seperti yang dipakai Galaxy J3 andalannya, tapi udah beralih ke One UI. Kan mau nggak mau, si Om tetep belajar lagi alias adaptasi. πŸ€” Jadi spesifikasi Samsung Galaxy A02s yang Tuxlin pilih untuk si Om seperti ini:

Spesifikasi Samsung Galaxy A02s

  • Sistem Operasi Android 10 dengan antarmuka Samsung One UI 2.0
  • Chipset Qualcomm Snapdragon 450 SDM450 dengan prosesor octa-core ARM Cortex-A53 1,8GHz
  • Grafis Adreno 506
  • Tiga kamera belakang dengan kamera utama 13 megapiksel dengan sensor BSI CMOS, lima elemen lensa 27mm aperture f/2.2, phase-detection autofokus, LED flash + 2 megapiksel lensa f/2.4 sebagai dedicated macro + 2 megapiksel lensa f/2.4 sebagai depth sensor
  • Kamera depan 5 megapiksel fixed focus dengan sensor BSI 1/4 inci 1.12um piksel, lensa aperture f/2.2
  • Layar sentuh 2.5D Infinity-V berukuran 6,5 inci, dengan resolusi HD+ 1600 x 720 pixels, kerapatan 270 ppi (pixel per inch), 16 juta warna, panel PLS IPS
  • Memori RAM 3GB atau 4GB, ROM 32GB atau 64GB, dilengkapi slot microSD max 1TB (dediated slot)
  • WiFi, Bluetooth, port USB Type-C, USB OTG, GPS, dual SIM, port audio 3,5mm, Dolby Atmos
  • Dimensi 164.2 x 75.9 x 9.1 mm berat 196 gram
  • GSM / 3G HSDPA / 4G LTE
  • Baterai lithium polymer 5000mAh, non-removable, fast charging 15W
  • Warna Blue, Black, dan White

Anda dapat membeli Samsung Galaxy A02s dengan harga lebih murahΒ di Sini (Klik)Β atauΒ di Shopee (Klik)

Terlepas dari spesifikasi Samsung Galaxy A02s yang kalah lumayan jauh dari para pesaingnya yang Tuxlin Blog sebut tadi, si Om tetep bakal merasakan peningkatan yang signifikan di semua sektor. Maklum, upgrade dari Galaxy J3 kan jauh banget spesifikasinya. Performa bakal lebih kenceng, fitur baru, daya tahan baterai badak, kamera lebih bening, dan tentunya desain yang lebih moderen. Mungkin cuma layarnya Galaxy A02s saja yang kalah gonjreng dari Galaxy J3 yang udah Super AMOLED itu… πŸ€”

Baca juga:Review Poco X3 NFC: Beneran Mid Range Killer?

Setelah unit Samsung Galaxy A02s selesai Tuxlin review dan diserahkan ke Om, seminggu kemudian tanteku cerita kalau si Om seneng banget sama hape barunya. Siang malam tuh hape diutak-atik dengan semangat membara dan mata yang berbinar-binar hahaha… Syukurlah, beliau puas. 😊

Kesimpulannya?

Berdasarkan kasus yang Tuxlin Blog alami di atas, ternyata spesifikasi bukanlah segalanya di mata user awam seperti si Om tadi. Bagi beliau, yang penting itu smartphone bekerja dengan baik dan bisa dipakai komunikasi. Perkara resolusi layar dan performa kalah kencang dengan pesaingnya, itu nggak ngaruh… Soalnya beliau nggak kenal PUBG Mobile,Genshin Impact, apalagi ngedit video pakai InShot atau Kinemaster. 🀣 Yang penting kalau ada foto yang nongol digrup WA, bisa dia lihat dan bales… Atau bisa di-forward ke grup lain hehehe…

Lain cerita kalau Tuxlin yang pengen beli smartphone dengan budget yang sama, pasti milih spesifikasi yang paling gahar biar kuat buat dipakai macem-macem… hehehe… Tuxlin sadar, nggak semua orang butuh yang semacam itu dan orang awam yang butuh smartphone cuma buat komunikasi kayak si Om ini sangat banyak… Nggak heran brand seperti Xiaomi dan Realme susah menduduki peringkat 1 di pangsa pasar tanah air… Soalnya mereka berdua itu kan nonjolin banget spesifikasi teknisnya yang mana pengguna awam kayak si Om ini nggak paham.

Kenyamanan dan kemudahan antarmuka juga jadi poin tambahan. Soalnya user awam kayak si Om di atas itu kalau ketemu masalah… Katakanlah bug yang bikin dia terganggu aktivitasnya, pasti bakal kapok. Makanya sebenarnya nggak cuma spesifikasi, tetapi performa dan optimasi perangkat lunak agar performa maksimal dan bebas bug itu juga nggak kalah penting. Pengguna awam kayak si Om ini mana tahu kalau ada system update yang bisa memperbaiki bug alias cacat di sisi software hehehe… 😁 Oke, mungkin sampai di sini dulu curhat kali ini, semoga bermanfaat bagi pembaca semua. πŸ™‚

Anda mungkin suka:Asus ROG Phone 3 Review: Nggak Ada Lawan!

Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling.Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

8 Replies to “Tolong Cariin Smartphone, Spek Bebas yang Penting Samsung!”

  1. Ya kadang kalau udah tua begini nggak mau ribet, maunya yang udah bagus dan stabil aja gitu… Gak ribet spek dan sebagainya

    1. ya betul banget itu. Pengguna awam memang beda, maunya beres nggak ada kendala… Perkara performa kalah kenceng, resolusi layar dan kamera sekian megapiksel ya belakangan hehehe

  2. Kalau buat aku sebagai cewek sih nggak penting2 amatlah spesifikasi, yang penting kamera bagusss hehhee

  3. Sebenernya emang harga segitu bisa dapat spesifikasi yang lebih baik, tapi yah itu kembali ke orang yang ngebutuhin sih… Bener, nggak semua orang butuh spesifikasi tinggi πŸ€”

  4. Begitulah memang, pada akhirnya spesifikasi bukan segalanya. Spesifikasi tinggi belum tentu lebih kencang dibandingkan HP lain yang spesifikasinya rendah. Kuncinya satu, optimalisasi software. Sebagai mantan pengguna Xiaomi, di sinilah bagian di mana MIUI-nya Xiaomi masih belum bisa mengalahkan One UI-nya Samsung, bahkan kalah dengan Realme UI. Kalo saya disuruh milih OS hp-hp China, saya bakal milih ColorOS 7 atau 11 dan Realme UI 1 atau 2. Dibandingkan dengan MIUI, keduanya lebih minim bugs. Tapi tetap, One UI masih menjadi pilihan pertama saya.

    Mungkin kalau diurutkan seperti ini: 1. One UI, 2. Realme UI/Color OS (versi terbaru, 7 ke atas), 3. Stock Android/Custom ROM based AOSP, 4. MIUI. Belum pernah nyoba OxygenOS dan FuntouchOS.

    Cerita sedikit dari perspektif saya sendiri, pengguna Xiaomi sejak 2015 sampe 2019. Dulu mikir spesifikasi harga mati. Tapi lama kelamaan yaa saya bosan sendiri. Ditambah lagi MIUI yang bisa dikatakan “tidak pernah benar-benar bisa stabil”. Akhirnya beraniin diri buat balik lagi ke Samsung pada tahun 2019. Padahal waktu itu saya sendiri yang nyaranin temen-temen saya buat beli Xiaomi, ehh malah saya yang pindah lagi πŸ˜‚. Support Samsung dalam software juga bisa dikatakan jempolan. Beli dari Android 9, sekarang sudah di Android 11. Security patch juga jalan terus. Btw, saya pengguna A50.

    Software support inilah yang menurut saya menjadi pertimbangan tersendiri. Ada kelebihan tersendiri dibalik harga mahal yang dibayarkan. Pada akhirnya ya kembali lagi, ada harga, ada rupa. Inilah yang menjadi pelajaran baru buat saya. Pengembangan software bukan hal yang mudah. Ada banyak kerja keras developer untuk membangun experience terbaik dalam perangkatnya. Selama sebuah brand bisa memberikan itu, saya tidak masalah untuk membayar lebih tinggi, demi kenyamanan dalam penggunaan jangka panjang.

    1. Nah sejak rilis Galaxy M20, saya juga nyoba review smartphone Samsung. Sekilas memang spesifikasinya biasa saja, tapi emang soal user experience belum terkalahkan πŸ˜€ Bahkan dulu sempat pakai Galaxy M31 untuk daily driver dan sejauh ini puas. πŸ™‚

      Sisi software support ini yang nggak didapat dari brand seperti Xiaomi karena memang pada dasarnya iklan di MIUI adalah salah satu barang jualannya. Selain itu MIUI memang kadang menyebalkan kalau ngomongin ketsabilan dan bug hehehe… Terima kasih mas, sudah mau sharing di sini. Saya setuju dengan pendapatnya πŸ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *