Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling. Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

Upgrade The Kompi Very Lawas!

2 min read

Halo Pembaca! Seorang teman saya memiliki dana sekitar 1,7 juta untuk mengupgrade komputernya yang kini mulai kewalahan mengerjakan tugas kuliah. Duit segini dapet komputer apa bro? Begitulah pertanyaan yang terlontar dari dompet mulut teman saya. Saya dengan PD menjawab, “upgrade aja bro, beli komponen yang perlu diganti aja”. Saya sarankan untuk mengganti prosesor+motherboard+ram nya saja, lainya pakai yang lama.

Teman saya pun segera menyiapkan uangnya, sementara saya memikirkan komponen yang tepat agar tepat sesuai budget. Tanpa menanyakan platform komputernya yang lama, saya langsung menyodorkan komponen yang saya rekomendasikan, antara lain prosesor AMD Athlon II X2 245, Biostar TA790GX 128M dan memory 2x1GB. Setelah semuanya siap, kami langsung berburu peripheral yang dibutuhkan.

Hoho, sampai di TKP, saya terkejut, ternyata harga RAM/ memory udah naik hingga 2x lipat. Akhirnya saya sarankan menggunakan Ram 1GB dulu, nanti beli lagi kalo sudah ada dana :). Berikut periperal yang telah dibeli…

DSC00027

Box prosesor AMD makin kecil ukuranya.

DSC00024

Motherboard biostar TA790GX 128M

DSC00026

Memory Gskill DDR2-PC6400

Sampai dikos-kosan, kami segera membongkar peripheral yang telah dibeli untuk segera dirakit. Pertama saya buka box prosesor, didalamnya terdapat buku petunjuk, unit prosesor dan sebuah heatsink fan standar dari AMD. Setelah saya cermati, ternyata heatsink standar dari AMD untuk prosesor Athlon II lebih kecil dari generasi sebelumnya, saya bandingkan dengan heatsink standar prosesor saya, AMD Athlon X2 4400 (Brisbane). Mungkin karena tehnik fabrikasi yang lebih rendah membuat suhu kerja prosesor menjadi lebih rendah. Berikut jepretanya…

DSC00028 Prosesor ini batch-nya tertulis CPMW.

DSC00029

Heatsink standarnya kini lebih kecil dan ringan.

Proses perakitan berjalan lancar dan setelah pemasangan motherboard kedalam casing, hambatan muncul! Ternyata kabel power motherboard nya hanya 20 pin!! Padahal motherboard modern membutuhkan konektor power 20+4pin. Aneh, kemudian saya tanyakan tentang platform apa yang dia gunakan sebelumnya? “Dulu Pentium 4 bro, kecepatan 2,26Ghz kalo gak salah”.

Pantesan, jaraknya terlalu jauh dengan platform baru ini. Akhirnya saya menyarankan untuk membeli PSU yang murmer, mengingat budget telah dihabiskan untuk membeli periferal. 2 hari kemudian, teman saya membeli sebuah PSU merk pendatang baru, Speed Power 400W. Kabarnya, kemampuan PSU ini cukup garang, body PSU berwarna hitam dan dilengkapi kabel sleeving. Setelah PSU dan kabel power yang dibutuhkan terpasang, segera saja kami hidupkan komputer baru tersebut, hasilnya? Kok gak mau hidup ya? Padahal semua kipas menyala, namun tidak dapat masuk BIOS.

Setelah diselidiki, HDD dan ODD masih menggunakan interface IDE dan terhubung ke motherboard dengan satu kabel dan kabel tersebut terlipat-lipat. Akhirnya saya mengganti kabel IDE tersebut dengan kabel lain yang belum terlipat-lipat. Setelah penggantian tersebut, komputer dapat dihidupkan dan disetting BIOS-nya. Masalah pun muncul lagi, ternyata komputer tersebut tidak dapat diinstall OS apapun, karena setiap instalasi berjalan, langsung BsoD a.k.a Layar Biru Kematian a.k.a Blue screen of death.

Saya mencoba menginstall OS linux melalui USB, hasilnya tetap sama. Akhirnya saya dan teman-teman menyerah dan memutuskan membawanya ke tempat servis langganan. Apa kata tukang servisnya? “Wah ini Hardisknya udah terlalu tua untuk komputer ini, harus ganti mas, yang SATA”. Hahahahaha…. kasian juga teman saya satu ini, akhirnya hanya ODD dan casingnya saja yang masih bisa digunakan. Ini sih namanya bukan upgrade, tapi membeli komputer secara ‘halus’ dan bertahap,hehehehe… dalam waktu 2 hari, teman saya telah membeli sebuah hardisk WDC 160GB SATA untuk ‘mengupgrade’ komputernya.

Setelah hardisk baru tersebut di pasang, ternyata hasilnya tetap sama, Bsod saat instalasi OS. Saya mengira, ram atau setingan bios nya gak beres, akhirnya saya menyarankan untuk membawanya ke toko tempat membeli periferal untuk klaim RMA. Hasilnya? Sukses! Ternyata penyebab kegagalan instalasi adalah BIOS-nya minta di update dengan BIOS versi baru dan setelah di update, ternyata hardisk lama nya masi bisa digunakan, hahahahaha.. :mrgreen: gak papa deh, kan sekarang 85% periferal komputernya baru setelah menjalani proses ‘upgrade’. Sampai disini dulu posting kali ini, see u next time!

Tuxlin Seorang blogger yang gemar mengikuti perkembangan teknologi dan gadget, reviewer amatir, dan suka traveling. Pertanyaan? Silakan Komen. Kontak saya melalui Twitter dengan ID: @dityatuxlin atau email: dityatuxlin@gmail.com.

8 Replies to “Upgrade The Kompi Very Lawas!”

  1. hihihihi :mrgreen: standar orang ngoprek, biasanya lupa hal yang kecil … tapi seru khan? … paling tidak untuk anak IT seperti kalian …. pengalaman yang ruar biasa! wekekekek

  2. Yg pasti c lebih puas kl rakit sendiri 😀
    Mo tanya mz, vga geforce baru saingan hd 5xxx kpn kluarnya y?

  3. Termasuk kasus yg aneh jg ni Bro,biasanya sih BIOS klo gk d update cuma gk bisa ngenalin Prosie AM3nya, jadi mestinya tetep bisa install OS, tapi kok bisa gitu ya ???? jadi mikir juga aku,coz dulu waktu msh BIOS lama d moboku install OS apapun bisa, cuma d prorertis ama d BIOS prosie AM3nya terbaca unknow prosesor, baru stelah ganti BIOS prosie AM3nya terbaca Phenom II 550BE trus sekalian unlok jadi X4 B50.
    Aneh jg Bro jadi penasaran juga aku wkwkwkwkwkwk

    1. @hanson
      nah iya, makanya q gak kepikiran, ternyata malah biosnya yang bermasalah,,,.. btw gimana bro dah sukses donlod win 7???

  4. Sdh Bro, donlot n install Win 7 Ultimate 64bit ,emang ngacir ni Win 7, klo sempat mo coba Hackintosh ,katanya sih lbh enteng lagi dari semua OS bikinan mikocok

Tinggalkan Balasan ke tuxlin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *