Harga Xiaomi 12 Turun, Angkut Nggak ya? Angkut! – Halo Pembaca! Masih ingat dengan Xiaomi 12? Yoha, Xiaomi 12 bisa dikatakan smartphone flagship kedua Xiaomi yang masuk secara resmi di Indonesia. Kalau nggak salah inget, dulu fans Xiaomi alias Mi Fans pada protes karena Xiaomi ndak mau masukin lini flagship di Indonesia. Giliran udah masuk pada nggak beli, dasar cerabih… *eh π€£ Back to topik, Xiaomi 12 ini pertama kali diluncurkan di Indonesia April 2022. Ya udah setahun lebih ya beredar di Indonesia, tapi kok rasanya kurang greget gitu dibandingkan smartphone flagship brand lain. Apa gegara image Xiaomi sebagai hape murah ya? π€ Maklum sih, Xiaomi 12 pas pertama kali dirilis, harganya setara sama flagship brand lain, yakni Rp 9.999.000 π
Sebenarnya kalau dilihat dari spesifikasi dan kualitas, smartphone flagship Xiaomi ini nggak kalah kok sama Samsung, OPPO, vivo, dan brand lainnya. Cuma ya banyak konsumen yang berpikir: “harga sekian juta cuma dapat Xiaomi?” Untungnya sih Tuxlin Blog nggak pernah sengaja nyiapin budget terlalu besar untuk smartphone, jadi nggak perna mengalami dilema ini hehehe… Kebetulan sebulan yang lalu harga Xiaomi 12 turun drastis, dari harga resmi Rp 9.999.000 jadi Rp 6.999.000 aja alias turun Rp 3 juta! π Ini nih yang bikin Tuxlin Blog tergerak untuk beli dan nyobain Xiaomi 12! Angkut nggak ya? Angkutlah! Kapan lagi sih bisa nyobain hape “mantan” flagship dengan harga mid range? π
Table of Contents
Spesifikasi Xiaomi 12
- Sistem Operasi Android 12 dengan antarmuka MIUI 13
- Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 SM8450 (4nm) dengan prosesor octa-core 64-bit yang terdiri dari single-core ARM Cortex-X2 3GHz, triple-core ARM Cortex-A710 2,4GHz, dan quad-core ARM Cortex-A510 1,7GHz
- Grafis Adreno 730
- Triple kamera dengan kamera utama 50 megapiksel, sensor Sony IMX766 1/1.56 inci 1um piksel, lensa 26mm aperture f/1.9, phase-detection autofokus, EIS, OIS, dilengkapi dual-tone LED flash + 13 megapiksel sensor OmniVision OV13B10 1/3.06 inci 1.12um piksel, lensa 12mm ultra wide-angle aperture f/2.4 fixed focus + 5 megapiksel dengan sensor Samsung ISOCELL S5K5E9, lensa 50mm f/2.4 (telemacro)
- Kamera depan 32 megapiksel, sensor OmniVision OV32B40 1/3 inci 0.7um piksel, lensa 26mm aperture f/2.5, fixed focus
- Layar sentuh punch hole DotDisplay 6,28 inci 2.5D, aspek rasio 20:9 dengan resolusi 1080 x 2400 piksel, kerapatan 419 ppi (pixel per inch), 1100 nits (peak), HDR10+, Dolby Vision, 120Hz refresh rate, 480Hz touch sampling rate, 68 miliar warna TrueColor, panel AMOLED, Corning Gorilla Glass Victus
- Memori RAM 8GB LPDDR5, ROM 256GB UFS 3.1, tanpa slot microSD
- WiFi, Bluetooth, port USB Type-C, GPS, Dual SIM, IR blaster, fingerprint sensor (under display), face unlock, NFC
- Dual stereo speaker Tuned by Harman Kardon dengan Hi-Res Audio, Dolby Atmos
- GSM / 3G HSPA / 4G LTE / 5G
- Dimensi 152.7 x 69.9 x 8.2 mm dengan berat 180 gram
- Baterai 4500mAh non-removable, Xiaomi Turbo Charge 67W, Turbo wireless charging 50W, reverse charging 10W
- Warna Gray, Blue, Purple, dan Green
Anda dapat cek harga dan promo voucher Xiaomi 12Β di Sini (Klik)Β atauΒ di Shopee (Klik)
Awalnya sih Tuxlin beli Xiaomi 12 ini buat gantiin Vivo V27 5G yang juga belum lama dibeli untuk menunjang kegiatan ngonten istri. Soalnya istri ngeluh kurang cocok sama si Vivo tadi, pengennya Xiaomi karena hape yang doi pakai sebelumnya ya Xiaomi. Mungkin karena udah terbiasa kali ya? π€ Kebetulan pas harga Xiaomi 12 turun, Tuxlin langsung angkut buat istri. Tuxlin sengaja beli hape Xiaomi 12 pas promo tanggal kembar biar dapet diskon dan harganya bisa lebih murah lagi π
Setelah barang datang, doi masih kurang cocok sama Xiaomi 12 karena beberapa alasan, salah satunya adalah kamera depannya terlalu “jujur” buat bikin konten video wkwkwkw… Repot emang ya nyari yang sesuai. Cewek zaman sekarang emang enaknya beliin iPhone aja. Kalau ntar pas pakai masih banyak keluhan, minimal udah ketutup sama gengsinya π Anehnya, istri malah lebih suka sama Samsung Galaxy S20 Fe yang selama ini jadi daily driver Tuxlin Blog. Ya sudah, Galaxy S20 Fe hibahin ke istri dan Tuxlin bisa upgrade ke Xiaomi 12 hehehe… π
Setelah beberapa hari pakai Xiaomi 12, Tuxlin Blog udah mulai merasakan impresinya… Nah berikut ini beberapa alasan mengapa Xiaomi 12 yang harganya itu turun layak untuk diangkut. Setidaknya versi opini Tuxlin Blog yah…
Alasan Tuxlin Angkut Xiaomi 12
Ukuran Ringkas dan Ringan
Jangan anggap sepele smartphone dengan ukuran yang ringkas dan ringan kayak Xiaomi 12 ini. Ukuran yang ringkas ini bikin Tuxlin Blog lebih enak lho motret produk atau gadget yang bakal di review. Selama ini kalau motret unit review, Tuxlin pakai Xiaomi Mi Note 10 Pro atau Asus ROG Phone 2 yang bongsor dan berat. Lama-lama capek kalau hapenya besar dan berat begini, mana kadang harus motret pakai satu tangan hehehe… No pegel-pegel club, deh! π
Hape ukuran ringkas kayak Xiaomi 12 ini juga enak masuk saku, baik celana maupun kemeja tetep enak… Selain itu, aman juga untuk muka. Waduh kayak gimana tuh? Tuxlin sama istri punya kebiasaan nonton video lucu sambil rebahan sebelum tidur. Kadang pas lagi asik nonton, tangannya slip dan jatuh deh hape ke muka. Hapenya besar dan berat kayak ROG Phone 2 atau Mi Note 10 Pro bisa bikin jerawat pecah wkwkwk… Kalau enteng kayak Xiaomi 12, kayaknya aman deh kena muka. Absurd emang. π
Baca juga:Xiaomi Redmi Pad Review, Tablet Powerful dengan Desain Premium
Performa Kencang!
Harus diakui kalau smartphone mantan flagship kayak Xiaomi 12 ini pasti menawarkan performa di atas rata-rata karena pakai chipset flagship tahun lalu. Jadi, ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 SM8450 (4nm) yang mengusung prosesor octa-core yang terdiri dari single-core ARM Cortex-X2 3GHz, triple-core ARM Cortex-A710 2,4GHz, dan quad-core ARM Cortex-A510 1,7GHz dipadukan dengan memori RAM sebesar 8GB LPDDR5 dengan fitur Extended RAM 5GB, serta diperkuat grafis mumpuni dari GPU (Graphics Processing Unit) Adreno 730, ngebut!
Coba bandingin sama pesaing terdekat dengan harga mirip-mirip kayak Xiaomi 12T, Galaxy A54 atau Oppo Reno 8T 5G, jelas Xiaomi 12 lebih kencang. Mungkin satu-satunya smartphone dengan harga yang mirip yang bisa menandingi performa Xiaomi 12 cuma Poco F5. π€ Sebenarnya Tuxlin Blog sih nggak butuh hape yang kenceng-kenceng amat karena nggak pernah main game dan jarang juga ngedit video. Samsung Galaxy S20 Fe yang Tuxlin pakai sebelumnya ditenagai Snapdragon 865 yang sebenarnya masih lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. π€
Tapi ada keuntungan lain selain performa kalau pakai smartphone dengan chipset flagship, apakah itu? Ya fiturnya. Beberapa fitur spesifik cuma tersedia di smartphone kelas flagship. Selain itu, chipset flagship juga dibekali dengan ISP yang lebih mumpuni untuk, modem yang lebih kenceng, dan sebagainya.
Fitur Lengkap, Build Quality Premium
Alasan Tuxlin beli Xiaomi 12 adalah ingin merasakan build quality premium khas smartphone flagship. terakhir merasakan build yang bener-bener premium itu di Xiaomi Mi Note 10 Pro. Nah sekarang nyobain Xiaomi 12 ini, digenggam pun udah berasa premiumnya. Mulai dari layarnya yang melengkung, frame metal yang kokoh, casing belakang kaca dengan finishing matte, dan juga desain yang elegan. Tuxlin pilih varian warna Blue.
Layar AMOLED 3D curved yang dipakai Xiaomi 12 ini juga bukan sembarangan lho, ciamik banget! udah dukung 68 milyar warna, HDR10+, Dolby Vision, dan 120Hz refresh rate… Flagship banget. Speaker stereo-nya juga udah mengusung label Harman Kardon dan kualitasnya mantap! Tapi masih kalah sih sama ROG Phone 2 yang pernah Tuxlin pakai. π
Kamera Mantap
Sejak awal diluncurkan, kemampuan kamera Xiaomi 12 memang nggak fenomenal dan nggak jadi bahan pembicaraan kayak Galaxy S22 Ultra, Vivo X80 yang pakai Zeiss atau Huawei P series yang pakai lensa Leica. Eh tapi bukan berarti kamera Xiaomi 12 ini kaleng-kaleng lho ya. Spesifikasinya lumayan kompeten dan masih bersaing lah kalau disandingkan sama smartphone premium lainnya.
Jadi Xiaomi 12 dipersenjatai tiga kamera belakang dengan kamera utama berkekuatan 50 megapiksel dengan 6 elemen lensa 26mm aperture f/1.9 yang menggunakan sensor Sony IMX766 1/1.56 inci 1um piksel yang diperkuat fitur EIS Electronic Image Stabilization), OIS (Optical Image Stabilization), phase-detection autofokus, AI, dan dual-tone LED flash.
Sedangkan kamera kedua berkekuatan 13 megapiksel dengan sensor OmniVision OV13B10 1/3.06 inci 1.12um piksel didukung lensa ultra-wide 12mm aperture f/2.4 yang mampu menghasilkan foto ultra-wide dengan FoV 119 derajat. Sedangkan kamera ketiga berkekuatan 5 megapiksel dengan sensor Samsung ISOCELL S5K5E9 lensa 50mm aperture f/2.4 berfungsi sebagai dedicated telemacro.
Buat yang seneng selfie, nggak perlu khawatir karena Xiaomi 12 ini lumayan kompeten dengan dukungan kamera depan resolusi 32 megapiksel dengan sensor OmniVision OV32B40 1/3 inci 0.7um piksel dipadukan dengan lensa 26mm aperture f/2.5 fixed focus. Hasil fotonya kayak gimana? Berikut sampel foto yang Tuxlin Blog ambil pakai Xiaomi 12.
Sampel Foto Kamera Xiaomi 12
Tapi…
Baru beberapa hari make Xiaomi 12 sudah langsung ditunjukkan kekurangannya hahahah… Overheat! π Jadi ceritanya Tuxlin lagi proses benchmark pakai AnTuTu 10 dan ditengah-tengah proses 3D Bench, langsung keluar peringatan kalau Xiaomi 12 terlalu panas atau overheat. Tuxlin jadi inget zaman pakai Xiaomi Mi 4i dulu juga pernah kayak gini π
Berdasarkan informasi dari Xiaomi, smartphone ini sebenernya udah dipersenjatai dengan solusi pendinginan yang mumpuni, yakni Vapor Chamber Liquid Cool atau VC Liquid Cool berukuran 2600mmΒ² dengan ketebalan hanya 0,3mm. Ya mungkin emang Snapdragon 8 Gen 1 ini emang agak panas, apalagi masih pakai teknologi 4nm dari Samsung Foundry yang konon emang payah. Makanya kan Snapdragon 8+ Gen 1 pakai teknologi 4nm dari TSMC, biar lebih adem dan hemat daya.
Sepanas-panasnya Snapdragon 8 Gen 1 ini kayaknya nggak separah Snapdragon 888 alias pendahulunya yang ampe ada bug yang bikin WiFi mati heheheh… Kasus overheat kayak di atas jarang terjadi sih untuk penggunaan sehari-hari. Xiaomi 12 ini tetep kenceng, tapi mungkin kurang cocok bagi kalian yang suka game berat yang intensif. Kalau nekat, mungkin juga ndak overheat tapi pasti ada performance throttling alias penurunan performa untuk mencegah overheat.
Anda mungkin suka:Review Kamera Itel S23, Kayak Gini Kamera 50MP di Hape Sejutaanβ¦