Tech Blogger Butuh Akurasi Warna ASUS OLED!

Tech Blogger Butuh Akurasi Warna ASUS OLED! – Halo Pembaca! Tak terasa sudah 13 tahun Tuxlin Blog berkarya sebagai tech blogger alias blogger yang membahas soal teknologi. Awalnya sih dulu bahas soal Linux dan komputer desktop. Seiring berjalannya waktu, tema yang dibahas Tuxlin Blog bergeser ke review gadget, mulai dari smartphone, laptop, headset TWS, dan sebagainya.

Hal yang paling menantang Tuxlin Blog sebagai tech blogger adalah mengulas smartphone, terutama untuk menganalisa foto hasil jepretan kameranya. 😅 Kenapa menantang? Karena membutuhkan layar dengan warna yang akurat. Bagaimana kita bisa menentukan hasil foto kamera smartphone A itu warnanya akurat, punchy, oversaturated atau natural kalau melihatnya saja pakai layar LCD laptop yang rata-rata menawarkan color gamut 45% NTSC? 🤦‍♂️

Tuxlin selama ini mengandalkan monitor eksternal dengan color gamut 99% sRGB untuk menganalisa hasil foto jepretan kamera smartphone yang sedang diulas menggunakan port HDMI. Maklum saja, layar laptop yang Tuxlin Blog gunakan cuma 45% NTSC color gamut. Jadi kalau lihat foto yang warnanya puncy, natural atau oversaturated bakal terlihat hampir sama. Sama-sama keliatan pudar maksudnya hehehe 😅 Wah gawat ini, nanti analisa nggak akurat dan hasil review bakalan ngaco. 🤦‍♂️

Sebenernya repot juga kalau harus nyambungin ke monitor eksternal, kerja musti di rumah. Solusinya sih ya ganti laptop dengan layar yang lebih kaya warna dan akurat. Denger-denger Asus baru aja ngluarin lini laptop dengan layar ASUS OLED.

Tuxlin lihat di videonya Fiersa Besari di YouTube yang judulnya Bukan Lagu Laptop Biasa yang emang bahas laptop ASUS OLED, potongan liriknya kayak gini:

Tidak usah lagi kau mencari

siapa yang mampu mewarnai

Oled punya lebih banyak warna tuk kau pandangi

Sudah divalidasi oleh pantone

Berarti akurat untuk editing dan nonton

Hari-hari jadi tidak monoton

Hm… Sepertinya laptop dengan layar ASUS OLED ini adalah solusi dari masalah Tuxlin Blog sebagai seorang tech blogger dan reviewer. 🤔 Langsung deh googling tentang layar ASUS OLED ini. Ternyata Asus udah banyak rilis laptop dengan layar ASUS OLED, mulai dari yang murah meriah sampai yang premium! Nah tipe laptop yang paling terjangkau yang udah pakai layar ASUS OLED adalah VivoBook Ultra 15 OLED K513EA yang harganya mulai 8 jutaan saja. Nah kenapa tech blogger kayak Tuxlin butuh laptop dengan akurasi warna layar tinggi kayak ASUS OLED ini? Ini Tuxlin jelasin dulu bagaimana proses mereview smartphone, biar tau lika-likunya…

Baca juga:Asus ROG Phone 3 Review: Nggak Ada Lawan!

Proses Review Smartphone Bakal Lebih Asik Pakai ASUS OLED

Beli Unit dan Gunakan Sebagai Daily Driver

Pembaca Tuxlin Blog kadang pasti bertanya-tanya, bagaimana sih proses review smartphone di blog ini? Tahap pertama ya beli aja dulu unit smartphone yang bakal diulas. Ha? Beli sendiri?🤯 Lha kalian pikir smartphone yang diulas di Tuxlin Blog ini jatuh dari langit? 😂 Hampir semua smartphone yang diulas di Tuxlin Blog adalah hasil beli sendiri dan memang ada juga sih vendor yang berbaik hati meminjamkan unitnya untuk diulas… Salah satunya ya Asus Indonesia. 😁👍

Setelah unit smartphone review sudah di tangan, maka segera dilakukan setup untuk dijadikan daily driver. Ini penting, soalnya kita nggak akan tahu apa kelebihan dan kekurangan sebuah smartphone kalau kita nggak bener-bener menggunakannya sebagai perangkat utama komunikasi. Setidaknya, dijadiin smartphone kedua deh kalau lagi males pindahan dari smartphone utama. 🤔

Selama digunakan sebagai daily driver, unit review tadi juga perlu diajak piknik ke tempat-tempat bagus, buat apa? Ya buat pepotoan hehehe… Biasanya kalau ada smartphone baru buat review, langsung diajak ke pantai, gunung, dan tempat wisata lainnya dan digunakan sebagai device utama untuk memotret selama piknik. Inilah cara Tuxlin dapetin sampel foto dari smartphone review.

Uji Performa dan Baterai

Guna mengetahui seberapa kencang sebuah smartphone yang diulas, biasanya Tuxlin Blog melakukan benchmark sintetis menggunakan aplikasi benchmark yang umum digunakan reviewer. Selain benchmark, juga perlu dilakukan pengujian secara langsung untuk mengetahui performa smartphone secara real-world usage. Soalnya ada juga smartphone yang benchmark-nya bagus, tapi performa sehari-hari jeblok karena nggak dioptimasi. 😅

Pengujian sehari-hari ini meliputi penggunaan untuk komunikasi sehari-hari, sosial media, multitasking, dan juga gaming. Multitasking yang biasa Tuxlin lakukan ya buka banyak aplikasi bersamaan, misal bikin foto thumbnail via Snapseed atau Canva, terus sambil edit video di Capcut lancar atau nggak… Kalau gaming sih ya nyoba mainin game-game populer aja. Selain itu juga dicek, panas yang dihasilkan sejauh apa dan mengalami gejala overheat atau throttling atau nggak… Mayan repot kan?

Baca juga:Pengalaman Pakai Asus ROG Phone II Sebagai Daily Driver di 2021, Masih Enak?

Analisa Hasil Foto Smartphone Review

Hal yang paling menantang dari proses review smartphone menurut Tuxlin Blog adalah analisa hasil fotonya. Soalnya ini nggak cuma butuh pengetahuan soal foto, tetapi juga butuh layar dengan color space yang luas dan akurasi yang tinggi. Jadi hasil jepretan kamera smartphone review tadi Tuxlin lihat pakai layar bawaan hape, terus semuanya dipindah di laptop agar lebih lega dan dapat dianalisa lebih lanjut.

Meski berusaha seobyektif mungkin, review smartphone bagian kamera ini kadang tetep terdengar subyektif karena menyangkut masalah selera dan preferensi masing-masing yang lihat. Misal ada yang suka foto dengan karakter warna yang punchy, sehingga lebih hidup dan dramatis. Ada juga yang suka karakter foto yang natural agar sesuai aslinya. Akhirnya review 1 buah smartphone akan menghasilkan opini yang berbeda-beda bagi setiap reviewer atau pembaca yang melihat.

Selama ini Tuxlin Blog cuma bermodalkan aplikasi foto editor dan viewer gratis dan open-source. Selain hemat anggaran, juga nggak melanggar hukum hehehe… Setelah semua sampel foto terkumpul, Tuxlin langsung melakukan seleksi foto mana saja yang nantinya masuk di artikel review. Mustinya sih dipilih yang paling bagus kualitasnya, komposisinya, dan juga sempurna fokusnya.

Beberapa poin yang diperhatikan pas analisa hasil foto adalah:

• Tingkat detail
• Saturasi warna
• Ketajaman
• Dynamic range
• White balance
• Kemampuan saat kondisi low-light

Seperti yang sudah Tuxlin singgung di atas, masalahnya adalah analisa foto dilakukan dengan layar LCD laptop dengan color gamut 45% NTSC saja. Ini bikin Tuxlin kesulitan menentukan karakter warna dari hasil foto smartphone review tadi. Mau foto dengan saturasi warna punchy, natural atau bahkan sedikit oversaturated bakal terlihat sama di layar LCD dengan color gamut terbatas. 😅 Udah gitu tingkat kontras layarnya juga terbatas, jadi foto malah nggak kelihatan tajam… Akibatnya hasil review jadi ngaco dah. 🤦‍♂️

Butuh sebuah monitor atau layar dengan color space yang lebih luas. Minimal adalah 100% sRGB agar saturasi warna yang dihasilkan kamera smartphone review tadi bisa ditampilkan secara maksimal. Soalnya kalau monitor dengan color space rendah, foto dengan saturasi warna tinggi pun bakal kelihatan pudar… Bagaimana Tuxlin bisa menilai kualitas foto sebuah smartphone kalau warnanya aja nggak bisa ditampilkan sempurna gegara layar yang memang nggak mampu? Bisa-bisa Tuxlin salah menilai hasil foto kamera smartphone, kan berabe. Kredibilitas Tuxlin Blog dipertaruhkan di sini. 😅 Nah beralih laptop dengan layar ASUS OLED ini mungkin adalah solusi yang tepat dan hemat, mengapa?

Solusi yang tepat karena laptop dengan layar ASUS OLED ini mampu menghasilkan color space yang sangat luas… Layar canggih ini mampu menampilkan 1,07 milyar warna! Bahkan color gamut-nya mencapai 100% DCI-P3 atau setara dengan 133% sRGB! 😍 Duh bisa dibayangkan betapa colorful-nya layar ASUS OLED ini untuk lihat-lihat hasil foto smartphone review.

Ngomong-ngomong, color gamut itu apa? Color gamut adalah rentang warna yang lebih spesifik dari rentang warna yang dapat diidentifikasi oleh mata manusia (yaitu spektrum yang terlihat). Sementara perangkat pencitraan warna mencakup berbagai perangkat, seperti kamera digital, pemindai, monitor, dan printer, karena rentang warna yang dapat mereka hasilkan bervariasi, color gamut dibuat untuk memperjelas perbedaan ini dan untuk menyelaraskan warna yang dapat digunakan secara umum antar perangkat.

Kelebihan lain dari layar ASUS OLED ini saturasi warna dan ketajamannya tetap terjaga meski kita menggunakan tingkat brightness rendah. Jadi kalau kita nggak perlu menggenjot brightness layar laptop sampai tinggi banget untuk memaksimalkan kualitas dan warna ASUS OLED. Efek positifnya, konsumsi daya baterai jadi lebih kecil karena brightness nggak terlalu tinggi jadi konsumsi daya baterai layarnya lebih hemat. Beda dengan layar LCD yang musti digeber brightness-nya agar warnanya maksimal, bikin boros baterai.

Baca juga:Asus ExpertBook P2 P2451FB Review Setelah 6 Bulan Pakai, Ternyata Begini…

Jadi kalau pakai layar ASUS OLED, saturasi warna yang dihasilkan foto sampel smartphone review tadi bakal ditampilkan secara maksimal karena mampu menampilkan detail warna yang sebelumnya tidak bisa ditampilkan oleh layar dengan color gamut rendah. Ini akan ketahuan foto dari smartphone mana yang karakter warnanya punchy, natural atau bahkan oversaturated karena ASUS OLED akan menampilkan warna fotonya dengan ‘jujur’. 😎👍

Selain itu, analisa foto malam atau kondisi low-light juga bisa lebih maksimal pakai layar ASUS OLED karena layar jenis ini memang mampu menghasilkan warna hitam yang benar-benar pekat. Nah, foto low-light itu kan menampilkan banyak warna hitam dengan tingkat kepekatan yang berbeda-beda dan ini bakalan terlihat perbedaannya kalau pakai layar ASUS OLED kaya contoh di atas. Warna hitam yang dihasilkan layar ASUS OLED ini nggak kaleng-kaleng dan nggak sembarangan lho, karena udah teruji sama ahlinya dan mengantongi sertifikat DisplayHDR True Black 600 dari VESA! 😎👍

Kalau pakai layar LCD biasa atau mungkin IPS yang murah, warna hitam tersebut akan tampil sama dan malah agak terganggu dengan efek ‘glowing‘ atau ‘backlight bleeding‘ yang dihasilkan layar tersebut. Repot kan? Jadi kata siapa review smartphone itu gampang? 😅 Ya tapi bakal lebih gampang dan asik sih kalau pakai laptop dengan layar ASUS OLED hehehe… 🤭

Nggak cuma soal warna, proses analisa ketajaman dan aspek lain dari foto hasil jepretan smartphone review juga bakal terbantu banget dengan layar ASUS OLED ini. Biasanya kalau pakai layar jenis LCD itu kan kontras rasionya terbatas, jadi saat kita lihat sampel foto di atas berasa agak soft atau kurang tajam. Padahal bisa saja foto aslinya itu tajam, tapi monitornya nggak capable menampilkan detailnya. Nah kalau di layar ASUS OLED kan tingkat kontrasnya bisa mencapai 1.000.000:1! Jadi bakalan ketahuan mana foto yang sebenarnya tajam mana yang nggak, karena ditampilkan oleh layar yang kompeten.

Selain jadi solusi tepat, beli laptop dengan layar ASUS OLED bisa jadi solusi hemat buat Tuxlin Blog, mengapa? Sebenarnya udah banyak vendor laptop yang pakai layar OLED. Akan tetapi sejauh ini baru Asus aja yang berani membawa layar berteknologi OLED di pasar entry-level dan menengah. Sebagai contoh, Asus Vivobook Ultra 15 OLED K513EA harganya mulai Rp 8 jutaan saja. Kalau vendor lain ada yang harga segitu? Jangankan 8 jutaan, yang 15 jutaan aja nggak ada kok yang pakai OLED hahaha… 😅 Cuma Asus doang yang berani.

Tuxlin juga bisa hemat nggak perlu beli monitor yang canggih kalau udah pakai laptop dengan layar ASUS OLED. Coba sekarang kalian cari monitor yang mampu menampilkan color gamut 100% DCI-P3 kayak ASUS OLED, pasti harganya di atas 5 juta wkwkw… 🤭 Dahlah, laptop Asus Vivobook Ultra 15 OLED K513EA dengan layar ASUS OLED ini udah pilihan yang paling bener dengan harga yang masuk akal buat bantu review smartphone di Tuxlin Blog. 👍

Baca juga:Pengalaman Non Gamer Pakai Laptop Gaming Asus ROG Strix G15 G512LV

Penulisan Review

Kalau semua proses di atas udah dilalui, biasanya Tuxlin Blog bikin catatan kecil yang berisi hasil ringkasan atai ide pokok dari hasil review smartphone yang nantinya bakal dikembangkan sebagai tulisan di Blog. Kegiatan kedua adalah menyiapkan foto unit produknya. Smartphone yang tadi di review juga musti dipotret untuk menunjukkan kayak dimana detail desainnya dan perlengkapan apa saja yang di bawahnya.

Tuxlin biasanya motret pakai smartphone aja sih untuk bikin foto produk ini. Ya kadanh hasilnya memang nggak sebagus kalau pakai kamera DSLR atau Mirrorless. Eh tapi foto produk hasil jepretan smartphone itu sebenarnya lumayan lho kalau kita mau kasih sedikit sentuhan (retouch) koreksi warna dan detailnya. Tuxlin sih belum punya budget buat pakai aplikasi kayak Lightroom, makanya pakai yang gratisan aja kayak di bawah ini buat retouch foto.

Kalau lagi tuning warna gini Tuxlin Blog suka ragu dan bingung sama hasil dan akurasi warnanya. Soalnya layar laptop yang Tuxlin gunakan color gamut-nya terbatas dan nggak dikalibrasi dengan benar. Makanya hasil editing kadang musti di cek lagi di smartphone atau monitor eksternal yang justru lebih bagus walaupun nggak akurat juga hehehe… Kayak gini memang ngabisin waktu. Kalau pakai laptop dengan layar ASUS OLED pasti bakal lebih cepet prosesnya dan hasilnya lebih memuaskan, tahu kenapa?

Layar ASUS OLED ini nggak cuma mampu menampilkan warna yang kaya, tetapi juga akurat. Jadi kalau ngedit atau retouch foto terus color grading/tuning warna bakalan lebih mantap karena warna yang ditampilkan akurat dan sesuai aslinya. Kita nggak perlu repot ngecek akurasi warnanya di layar atau device lain. Tau dari mana kalau layar ASUS OLED ini akurat? Lho akurasi warna ASUS OLED ini udah diuji/dikalibrasi oleh ahlinya dan mengantongi sertifikat PANTONE Validated Display lho… Tuh di lirik lagunya Fiersa Besari juga disebutin. Proses editing foto produk di Tuxlin Blog bakalan lebih cepet dan mantap kalau pakai laptop dengan layar ASUS OLED 😎👍

Butuh Performa Kencang

Selain layar berkualitas tinggi dan warna yang akurat, Tuxlin Blog juga butuh performa laptop yang cukup kencang untuk melakukan batch resize foto sampel dari smartphone yang di review. Secara default kan resolusi foto yang dihasilkan smartphone jaman sekarang minimal 12MP dan itu kegedean banget kalau di-upload di blog. Makanya perlu dilakukan resize ke ukuran ideal 800 x 600 piksel biar enteng di-load di blog dan dikasih watermark biar gak dicolong scrapper konten yang nakal yang ngaku sebagai suhu Internet Marketing itu. 😅

Nah proses batch convert/resize foto ini kelihatannya sepele, tapi sebenarnya butuh performa yang lumayan kenceng lho. Tuxlin sekali melakukan batch convert bisa 400 – 1000an sampel foto. Ini butuh performa yang kencang, sukur-sukur punya fitur multi-thread atau Intel HyperThreading biar proses bisa lebih ngebut. Selain itu, kadang juga sambil buka Chrome dengan puluhan tab hehehe… Laptop dengan layar ASUS OLED rata-rata udah ditenagai prosesor Intel generasi terbaru yang powerful dan efisien, bisa jadi pilhan yang tepat buat gantiin laptop lama. 😎

Laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

Laptop ASUS OLED dengan harga paling terjangkau adalah Asus VivoBook Ultra 15 OLED K513EA yang ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-1135G7 quad-core (8 thread) generasi Tiger Lake atau Intel Core generasi ke-11 yang berlari dengan kecepatan standar 0.9-2.4 GHz dan TurboBoost hingga 4,2GHz ditandemkan RAM sebesar 8GB (4GB onboard + 4GB SODIMM) DDR4-3200Mhz. Varian yang lebih murah pakai prosesor Intel Core i3-1115G4 yang ditandemkan RAM sebesar 4GB. Kalau untuk kebutuhan Tuxlin Blog sih, pilih Asus VivoBook Ultra 15 OLED K513EA varian Core i5 udah cukup banget. 😍

Kelebihan laptop Asus Vivobook Ultra 15 OLED K513EA yang Tuxlin suka adalah dibekali fitur AIPT yang merupakan teknologi yang amengkombinasikan sistem pendingin dengan berbagai sensor untuk mengoptimalkan performa, daya tahan baterai, serta konfigurasi sistem pendinginan.

Singkatnya, AIPT membuat Vivobook Ultra 15 OLED K513EA lebih efisien dengan peningkatan performa hingga 40% pada mode Performance dibandingkan dengan laptop VivoBook generasi sebelumnya. Kok bisa begitu? AIPT ini memungkinkan prosesor 11th Intel Core di seri VivoBook ini berjalan hingga TDP 28W secara terus menerus. Tak heran, fitur ini mampu mendongkrak performa hingga 40% dari generasi sebelumnya.😎👍 Kalian bisa aktifin fitur AIPT ini dengan mantra Fn + F di keyboard atau melalui aplikasi MyAsus dan set ke mode Performance… Langsung Wuzzz!

Oiya, kelebihan laptop Asus Vivobook Ultra 15 OLED K513EA yang bikin Tuxlin Blog demen adalah kemampuan upgrade yang luas. Kita bisa upgrade storage baik berupa hard disk atau SSD karena dilengkapi dengan sebuah drive bay 2,5 inci kosong. Kalau performa berasa kurang, Tuxlin masih bisa nambah RAM karena emang disediakan slot SODIMM untuk upgrade. 😎👍

Laptop ASUS OLED termurah ini juga udah bisa langsung diajak kerja lho, soalnya di dalamnya udah terinstal sistem operasi Microsoft Windows 10 Home x64 dan Microsoft Office Home And Student 2019 asli di dalamnya. Nggak perlu repot atau keluar duit lagi buat beli lisensi OS dan aplikasi Office dah… Makin hemat!

Kelebihan Layar ASUS OLED yang Bikin Tuxlin Makin Tertarik

Aman untuk Kesehatan Mata

Bahas ASUS OLED ini emang nggak ada matinya gaes, banyak banget kelebihannya yang bermanfaat buat tech blogger seperti Tuxlin. Nah kelebihan lain dari layar ASUS OLED ini adalah lebih aman untuk mata berkat adanya fitur Eye Care yang udah disertifikasi oleh TÜV Rheinland dan SGS! Cara kerja fitur Eye Care di layar ASUS OLED ini adalah mereduksi hingga 70% paparan radiasi sinar biru yang merusak mata yang dipancarkan oleh monitor. Nggak percaya? Ada hasil penelitiannya kok, ini Tuxlin kasih spoilernya:

Berdasarkan sebuah laporan penelitian bertajuk “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013, paparan sinar biru dalam jangka waktu panjang dapat merusak mata. Radiasi sinar biru dikatakan dapat membentuk reaksi partikel oksigen yang berbahaya serta dapat mengganggu proses fotokimia pada retina mata yang pada akhirnya merusak sel retina dan menyebabkan gangguan penglihatan.

Mata manusia dikatakan memiliki “filter” khusus yang dapat menyaring berbagai spektrum berbahaya seperti beberapa sketrum sinar ultra-violet (UV). Meski demikian, tidak semua spektrum cahaya dapat disaring dan aman untuk mata dan salah satu spektrum paling berbahaya ada di sinar biru. Salah satu penyumbang terbesar paparan radiasi sinar biru di era modern saat ini adalah layar komputer, gadget, serta televisi, dimana spektrum warna biru sangat dibutuhkan untuk menghasilkan warna yang kaya dan akurat.

Fitur Eye Care ini sangat penting buat kesehatan mata. Apalagi sejak pandemi, Tuxlin Blog menatap layar laptop tuh bisa lebih dari 8 jam sehari! Bayangkan selama itu, mata kena paparan radiasi sinar biru… 🤦‍♂️ Bayangin aja Tuxlin musti lihat ratusan sampel foto dari smartphone review selama berjam-jam! Lelah dan kadang bikin kepala pusing… 😪 Pantas saja minus dan silinder mata Tuxlin Blog bertambah dengan cepat, mungkin gara-gara radiasi ini. Andai pakai layar ASUS OLED yang udah pakai fitur Eye Care, bakal lebih nyaman dan nggak merusak kesehatan mata. 🤔

Enak Buat Nonton Film

Kalau udah kerja seharian dan capek gitu, Tuxlin Blog kadang butuh healing dan istirahat. Kegiatan yang sering dilakukan buat mengistirahatkan badan, mata, dan pikiran ya paling nonton film sambil rebahan… Atau kalau ada juga sambil ngemil hehehe… Eh tapi nggak asik juga kalau nonton film di layar laptop yang color gamut-nya terbatas, film jadi berasa kurang hidup dan suka ngeblur kalau pas adegan baku hantam dengan cepat. 😅 Akhirnya nonton malah bikin emosi dan nggak jadi healing kalau begini caranya. 🤦‍♂️

Kalau pakai laptop yang layarnya udah ASUS OLED pasti nonton berasa lebih asik kayak lagunya Fiersa Besari. Film tuh berasa nyata! Apalagi ASUS OLED ini color gamut-nya luas banget, 100% DCI-P3 yang nggak cuma akurat buat edit foto, tapi juga mantap buat nonton film. Adegan baku hantam cepat atau adegan gelantungan Spider-Man yang cepat itu bakal terlihat jelas dan nggak ngeblur, kenapa bisa? Karena response time layar ASUS OLED ini cuma 0.2ms aja, ngebut… Angka ini 50x lebih cepat lho dibandingkan layar LCD biasa yang rata-rata response time nya lelet banget, yakni 10ms. 😅

Penutup

Dengan adanya laptop ASUS OLED semakin mempermudah dan membantu kegiatan Tuxlin sebagai tech blogger, terutama untuk review kamera smartphone. Akurasi warna dan ketajaman layar ASUS OLED sangat membantu Tuxlin Blog menganalisa hasil foto dari smartphone yang sedang di review. Sehingga dapat menghasilkan artikel review yang lebih komprehensif, akurat, dan lebih obyektif agar semakin bermanfaat, serta menjadi referensi bagi pembaca.

Seperti yang udah Tuxlin Blog singgung di atas, laptop dengan layar ASUS OLED ini harganya terjangkau. Tipe termurah sekaligus yang Tuxlin incar adalah Asus Vivobook Ultra 15 OLED K513EA yang dibanderol dengan harga mulai Rp 8.599.000. Penasaran nggak? Cek informasi lengkap mengenai laptop ASUS OLED di Sini.

Anda mungkin suka:Merintis Bisnis Rumah Roti Bersama ASUS ExpertCenter D5 SFF D500SA